Innalilahi wa Inna ilahi roji’un
Kata tersebut terucap jelas ketika kita mendengar bahwa terjadi gempa dangkal bermanglitudo 5.6 di daerah Cianjur. Tidak ada yang menyangka bahwa dengan manglitudo tersebut bisa memporak-porandakan satu daerah dengan korban jiwa lebih dari 300 orang, lebih dari 590 orang luka berat dan 73.000 lebih orang mengungsi. Banyak sekali duka mendalam bagi paras penyintas bencana yang memerlukan bantuan baik itu berupa materi ataupun non materi.
Alhamdulillah banyak sekali relawan dan para donatur yang tergerak hatinya untuk membantu saudara-saudara kita di Cianjur, tidak terkecuali dari BMT Nururrohmah. BMT Nururrohmah bersama para mitra berhasil mengumpulkan donasi yang akan disalurkan langsung dengan mengirimkan relawan ke lokasi bencana. BMT Nururrohmah juga bergabung dengan PBMTI Kebumen guna penyaluran bantuan yang lebih luas, lebih masiv dan tepat sasaran. Dengan bergabungnya dengan PBMTI Kebumen di bawah Laz MKU bantuan yang disalurkan menjadi tidak hanya materi akan tetapi non materi dengan bertambahnya Relawan yang berangkat ke lokasi bencana.
Relawan berangkat dengan dengan harapan memberikan support yang bukan hanya materi yang diberikan akan tetapi juga semangat membara dan pikiran positif yang dibawa dari rumah untuk meredakan hal negatif yang ada di lapangan.
Gempa di Cianjur ini merupakan cobaan bagi kita baik untuk yang terdampak maupun yang tidak. Dari gempa ini kita bisa mengukur seberapa besar empathy dan simpati yang dimiliki oleh kita maupun orang lain. Orang dengan simpati dan empathy yang besar akan berfikir bagaimana kita bisa menolong sesamanya walau hanya dari doa. Akan tetapi untuk yang simpati dan empati nya kurang akan memanfaatkan hal ini atau bahkan merusak cerminan kemanusiaan yang tercipta dari musibah ini.
Beberapa hari ini kita dihebohkan dengan menghilangnya rasa kemanusiaan dimana ada video yang tersebar di media sosial menampakan sekelompok oknum memberhentikan pasokan bantuan dan memaksa relawan untuk menurunkan bantuannya di tempat itu. Bahkan terdengar kembali di media sosial bahwa ada beberapa relawan yang dipalak. Hal ini sangat menciderai sifat kemanusiaan dan semangat yang dibawa oleh para relawan yang mau dan rela berkorban jauh dari keluarga mencurahkan waktu dan tenaganya untuk membantu para korban.
Mari bersama kita tingkatkan rasa kemanusiaan untuk tolong menolong dan berkorban untuk sesama. Berfikir dan bertindak untuk kemanusiaan dan membawa manfaat untuk semua, sesuai dengan hadith nabi SAW:
خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath-Thabrani, Al-Mu’jam al-Ausath, juz VII, hal. 58, dari Jabir bin Abdullah r.a.. Dishahihkan Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitab: As-Silsilah Ash-Shahîhah)
Memberikan jalan orang lain untuk berbuat baik merupakan salah satu kebaikan juga, memberikan doa kepada yang terkena musibah dan relawan yang terjun juga merupakan kebaikan. Mari kita tingkatkan rasa kemanusiaan kita dengan berbuat baik untuk sesama dan berharap untuk ridho Allah semata. Semoga Allah memudahkan dan merahmati langkah kita aamiin.